Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk suatu kesatuan bentuk dan fungsi. Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik.
Panel kontrol
listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban
listrik di bengkel listrik atau industri yang mengunakan motor listrik sebagai
penggeraknya.Pada umumnya pengontrolan di industri ada dua jenis yaitu jenis
manual dan jenis otomatis. Pengontrolan manual adalah pengontrolan motor
listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual. Alat kontrol manual antara
lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON / OFF, Pengontrolan tromol
(drum controller) Pengontrolan otomatis adalah pengontrolan motor listrik yang
menggunakan peralatan listrik tanpa melibatkan manual. Komponen dalam panel
kontrol antara lain: Saklar magnet / Magnetic kontaktor, Pengaman motor, Time
Delay relay (TDR), Tombol tekan ON (Push button on), Tombol tekan OFF (Push
button off), Lampu indikator, Konduktor / Kabel, Rel omega , Rel sirip,
Terminal deret LEGRAND.
Panel listrik
dibedakan menjadi dua, yaitu panel daya dan panel distribusi listrik.Panel daya
adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari gardu
induk step down kepanel-panel distribusinya. Panel distribusi listrik berguna
untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down.
Sedangkan yang dimaksud panel distribusi daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan
energi listrik dari panel daya kebeban panel (konsumen) baik untuk istalasi
tenaga maupun untuk instalasi penerangan. Panel daya dan distribusi listrik
digunakan untuk memudahkan pembagian energi listik secara merata,pengamanan
instalasi dan pemakaian,dan pemeriksaan dan perawatan panel listrik.
KOMPONEN KOMPONEN PADA PANEL
Komponen Panel
Secara Umum
Komponen utama
panel secara umum, terdidi dari: MCCB,MCB, ELCB, Grounding, CT, Surge Arrest.
MCCB
MCCB singkatan
dari Moulded Case Circuit Breaker, merupakan alat pengaman yang dalam proses
operasinya mempunyai dua fungsi yaitusebagai pengaman dan sebagai alat
penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, makaMCCB dapat berfungsi sebagai
pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus bebanlebih. Pada jenis tertentu,
pengaman ini mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang
diinginkan.
MCB
Singkatan
dari Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat pengaman arus
lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan terjadinya beban lebih
dan arus lebih karena adanya hubungan pendek. Dengan demikian prinsip dasar
bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan yang disebabkan beban lebih dengan
relai arus lebih seketika digunakan electromagnet.MCB biasanya terbatas pada
arus nominal kecil sampai dgn kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu
pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat
pole.
GFCI
GFCI singkatan
dari Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg
bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan memantau listrik
lebih rinci dan jika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia,
tidak mengakibatkan kematian. Istilah GFCI biasanya ada yang
menyebutnya RCCB atau ELCB
CT (Current
Transformer)
CT
merupakan suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam
bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi
dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan
pada box panel .
Surge Arrest,
peralatan atau
komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg
berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi
lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial
Grounding,
Grounding pada
instalasi dan komponen panel berfungsi sebagai pengaman listrik. Pengaman
listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan
elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya
komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak
berfungsi akan dibumikan.
2.
Panel LVMDP atau MDP
Pada arus arus
yang besar seperti di panel LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel)
atau MDP (Main Distribution Panel) disamping komponen diatas juga sering
terpasang ACB atau OCB
ACB (Air
Circuit Breaker)
ACB (Air
Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur
apiberupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan
menengah. Udarapada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api
yang timbul akibat prosesswitching maupun gangguan. Air Circuit Breaker dapat
digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah.
OCB (Oil
Circuit Breaker)
Oil Circuit
Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busurapi
yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka
minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan
dikelilingi oleh gelembung gelembung uap minyak dan gas. Gas yang terbentuk
tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan
ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan mediapemadam
loncatan bunga api.
Jenis – Jenis Pemeliharaan Panel Listrik
1.
Predective Maintenance (Conditional
Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi
suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut
menuju kegagalan. Dengan mempredeksi tersebut dapt diketahui gejala kerusakan
secara dini. Cara ini biasa dipakai adalah monitor kondisi secara online baik
dalam peralatan beroperasi maupun tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan
peralatan dan personil untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan
berdasarkan kondisi (Conditional Base Maintenance).
2.
Preventive Maintenance (Time Base
Maintenance) Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
peralatan secara tiba-tiba dan untuk memepertahankan unjuk kerja peralatan yang
optimal sesuai umur teknis peralatannya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala
dengan berpedoman kepada: Instructional manual dari pabrik, Standar-standar
yang ada dan pengalaman operasi dilapangan. Pemeliharaan ini disebut juga
pemeliharaan berdasarkan waktu (Time BaseMaintenance).
3.
Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan
yang dilakukan secara berencana pada waktu-waktu tertentu, ketika peralatan
listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan
fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai
perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Currative
Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian part / bagian yang
rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
4. Breakdown
Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan
mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
Maintenance
dan service panel listrik
panel listrik
yang bagus tentunya akan sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan listrik
dengan aliran listrik yang maksimal, dengan maintenance dan service panel
listrik yang berkala akan dapat membuat panel listrik berjalan dengan sempurna.
Kami dari team alphanet memberikan jasa maintenance dan service panel listrik
dengan merek apapun, team kami sangat berpengalaman dibidangnya dan telah
diberikan pelatihan juga dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengerjakan
maintenance dan service panel listrik
otomatis yang terpadu
dibuat bekerja
sendiri secara langsung.
Kegunaan sistem otomatik ini adalah :
1. Memastikan bahwa
fungsi-fungsi pengendalian individu untuk mengendalikan mesin
diesel induk
2. dilakukan dalam
rangkaian yang benar.
3. Mencegah pengoperasian
yang salah.
4. Mengurangi pengoperasian
personil untuk tugas rutin.
Sebagaimana
pengoperasian konvensional, perintah-perintah individu diberikan dengan menggerakan handle telegraph mesin.
Transmitter kecepatan yang diinginkan dari
sistem kontrol jarak jauh otomatik digabungkan
dengan telegraph kamar mesin, sehingga dalam kedua bentuk operasi itu telegraph
mesin dan pengoperasian pengendalian jarak jauh otomatik, penyeleksian
kecepatan mesin induk yang diinginkan dilakukan dengan satu tuas yang sama. Meskipun demikian
hanya bagian mekanisnya saja dari
telegraph mesin yang digunakan secara bersama. Secara electris kedua sistem sepenuhnya terpisah. Hal ini memberikan
kepastian bahwa satu kerusakan
pada salah satu sistem tidak akan mempengaruhi sistem yang lainnya.
16.1. PERSIAPAN
Sebelum mengoperasikan peralatan otomatis, ada beberapa
persiapan yang harus dilakukan antara
lain :
16.1.1. Syarat Operator
Peralatan Otomatis
Menjadi operator peralatan otomatis, maka harus ada
beberapa syarat yang harus dimiliki oleh
operator tersebut antara lain :
1. Mengetahui sasaran atau proses yang dikehendaki.
2. Mengetahui harga dan satuan yang
dikehendaki dari sistem atau proses yang dikendalikan (desired
value/DV).
3. Mengetahui jenis alat ukur (instrumentation/measuring
devis-ce) yang digunakan sebagai penunjukkan
harga sasaran yang diukur atau dikendalikan (measured value/MV).
4. Mengetahui dan memahami membaca nilai atau harga yang ditunjukkan oleh alat ukur
tersebut.
5. Mampu membandingkan dan menghitung besar kecilnya deviasi yang terjadi.
6. Mengetahui cara melakukan koreksi dan pengaturan perbaikan
berdasarkan hasil perbandingan antara nilai yang dikendalikan dengan
nilai yang dikehendaki
tersebut.
16.1.2. Pemeriksaan
Pemeriksaan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan
sebelum kita melaksanakan pengoperasian peralatan otomatis, antara
lain :
1. Periksa sistem kelistrikan dan sumber tenaga.
2. Periksa sistem kontrol di anjungan
3. Periksa sistem alarm
4. Periksa sistem komunikasi antara anjungan dan kamar mesin 5. Periksa simulating dan test system
16.2. JENIS-JENIS PERALATAN
Jenis-jenis peralatan otomatis terbagi berdasarkan letak
kontrol peralatan tersebut, diantaranya :
16.2.1.
Di Kamar Mesin
Pada kapal dengan instalasi motor diesel, alat-alat
kontrol otomatis bantu tersebut meliputi :
1. Tekanan bahan
bakar dan minyak pelumas
2. Suhu gas buang motor
3. Tekanan dan suhu
minyak pelumas
4. Salinitas ( kadar garam ) pada mesin pembuat air tawar
5. Tekanan dan suhu air pendingin motor
6. Permukaan air got/b
ilge/lensa
7. Pendeteksi kebakaran (Fire detector : smoke/ flame/
heat detector) 8. Ketel bantu / boiler (
pengapian, tekanan steam/uap, water level )
16.2.2. Di Anjungan
Kontrol peralatan otomatis yang terdapat di anjungan
sebagai berikut ini :
1. Electronic
Cubicle (Kotak elektronik)
2. Peralatan
elektronik dari unit remote control otomatik dan catu daya
yang terkait, ditampung dalam switch gear.
3. Operation
Panel (Panel-panel operasi)
4. Sistem remote kontrol
otomatik dioperasikan dari sebuah panel pada konsol di anjungan
5. Transmitter
Remote Kontrol
6. Terpasang di dalam
telegraph mesin di anjungan
7. Dua Transmitter Impuls
8. Proximity type
switches untuk mendeteksi kecepatan baling-baling yang sebenarnya.
9. Peralatan Pada
Mesin Diesel
10. Sistem remote kontrol otomatik yang mengendalikan
katup-katup 11. Engine
Control Room
Tenaga penggerak utama kapal dan unit
pendorong haluan (bow thruster) dapat dikontrol dari anjungan. Pemakaian alat kontrol dianjungan
mempunyai keuntungan :
1. Pelaksanaan
perintah dari anjungan waktu olah gerak akan lebih cepat dan konsisten, sehingga pengoperasian kapal lebih lancar.
2. Memungkinkan untuk
mengatur putaran mesin atau baling-baling lebih akurat.
3. Masinis tidak harus
berdiri pada handel olah gerak dan dapat lebih bebas melakukan pemeriksaan semua peralatan di kamar mesin.
16.2.3. Klasifikasi
Sistem kontrol dapat diklasifikasikan
berdasarkan: 16.2.3.1. Rangkaian Sinyal
Pengendalian
Rangkaian sinyal pengendalian terdiri dari :
1. Sistem kontrol
loop terbuka (open loop control system)
Adalah sistem kontrol dimana aksi pengontrolannya (input) berdiri
sendiri, tidak tergantung dari keluaran (out put) dari
proses.
2. Sistem kontrol
loop tertutup ( close loop control system)
Adalah sistem kontrol dimana aksi pengontrolannya tergantung dari keluaran (out put). Sistem ini dapat bekerja secara manual
atau otomatis. Pada sistem ini tidak
memerlukan kalibrasi yang tinggi karena ada sistem umpan balik (feed back) dalam melaksanakan kontrolnya.
Umpan balik (feedback) adalah
merupakan sifat dari sistem kontrol loop tertutup yang memungkinkan keluaran
dibandingkan dengan masukan terhadap sistem sehingga
aksi kontrol lebih akurat. Sehingga pada sistem ini setiap perubahan
nilai output mempengaruhi pengendalian. Contoh : sistem mesin kemudi dan pengontrolan terhadap sistem pemanasan air.
16.2.3.2.
Medianya
Jenis medianya terdiri
dari :
1. Cara Pneumatik /
Angin (Pneumatic control system)
2. Cara Hidrolik
( Hydrolic control system )
3. Kombinasi
Sistem kontrol ini bisa
menggunakan kombinasi antara sistem kontrol hidrolik dan elektrik maupun antara sistem kontrol pneumatik dan elektrik.
Sehingga otomatis sistem kontrol ini akan menggabungkan beberapa cara dari
sistem kontrol
yang akan menyempurnakan keuntungan dari sistem kontrol ini (lebih
menguntungkan).
Tetapi tentunya faktor kerugiannya terdapat pada biaya
didalam operasional maupun perawatan dan
penempatannya.
16.2.4. Cara Mengoperasikan
Mesin induk bisa dioeparasikan secara manual
dari MCR melalui sistem remote kontrol pneumatic atau dari anjungan melalui
sistem remote control otomatis. Bilamana dioperasikan dari
anjungan, tuas pemindahan harus di set pada posisi bridge control.
Setiap perubahan perintah di anjungan selama
operasi dengan remote kontrol otomatik
dari anjungan, menyebabkan nadanya sinyal acoustic pendek pada MCR. Pada
sistem siemens supplied engine telegraph, posisi telegraph
di anjungan memungkinkan juga
ditunjukan di MCR.
16.2.4.1. Pemindahan
Pengoperasian
Pemindahan pengoperasiannya ada beberapa cara , antara
lain sebagai berikut ini :
1. Changeeover to bridge
control
Bila power supply telah
dihidupkan dan tuas pemindah di set pada posisi bridge control berarti sistem remote control disiapkan untuk
pengoperasian dari anjungan. Pada saat pemindahan pengoperasian lampu manual
mati, lampu bridge berkedip dan audible alarm menyala.
Pemindahan pengoperasian ke bridge control secara penuh
dilaksanakan dengan menekan tombol bercahaya bridge di kontrol
anjungan. Alarm sekarang padam dan lampu bridge yang
berkedip berganti jadi menyala tetap. Dan sekarangdi dalam pengoperasian sepenuhnya
dilaksanakan dari anjungan.
2. Change over to manual
Dengan menggerakan kembali
tuas pembalik dari posisi bridge control, pengendalian dapat
setiap saat dipindahkan lagi ke mesin tanpa waktu tunda. Hal ini ditunjukan
dengan lampu manual.
Sebelum pemindahan
dilaksanakan tuas pengaturan kecepatan harus ditempatkan pada posisi pengaturan kecepatan saat itu untuk menjaga perubahan
kecepatan yang mendadak selama pemindahan. Lampu bridge yang
berkedip dan audible alarm menunjukan bahwa sistem remote kontrol
otomatik yang dioperasikan dari anjungan
tidak lama lagi akan dip indahkan. Dengan menekan tombol bridge tersebut berarti pemindahan kontrol dibatalkan.
16.2.4.2. Menjalankan
Cara menjalankannya seperti di bawah ini :
1. Pindahkan tuas telegraph dari posisi stop ke posisi ahead atau astern.
2. Rate
transmitter di set pada starting
reference value.
Bila mesin diesel yang
dijalankan dengan udara star melampaui batas putaran yang
ditetapkan cut off speed 1 akan menyebabkan katup solenoid
start untuk udara start akan de energize.
Bila mesin tidak berhasil
dijalankan pada usaha start yang pertama, maka proses yang dijelaskan di atas akan diulangi secara otomatik pada
saat kecepatan mesin turun di bawah nilai minimum.
16.2.4.3. Mematikan
Pindahkan tuas telegraph pada posisi off, hal
ini menyebabkan katup selenoid ahead atau astern akan de
energize tanpa ditunda, selanjutnya tuas bahan bakar bergerak ke posisi stop dan nilai refern kecepatan
nol (zero speed reference value) diajukan
ke woodward governor.
16.3. MERAWAT PERALATAN
OTOMATIS
Tahapan merawat peralatan otomatis dapat dilihat di bawah
ini :
1. Periksa sistem
kelistrikan kapal
2. Periksa fungsi sinyal-sinyal
3. Periksa master
controller dan slave controller
4. Periksa sistem
hidrolik
16.4. GANGGUAN DAN CARA
MENGATASI
Pengoperasian peralatan
kontrol otomatis pada perlengkapan di dalam ruang mesin lebih aman dan
ekonomis, tetapi jika pengoperasian tidak normal, kesalahan fungsi akan
menyebabkan pengoperasian yang tidak ekonomis dan akibat yang serius. Oleh karena itu, pelepasan/pembongkaran,
pember-sihan, pengecekan, dan
pengetesan sangat diperlukan pada perlengkapan kontrol otomatis, hubungan perpipaan dan perkawatan/wirings berfungsi
dengan tepat
pada setiap waktu. Pada
saat terjadi keadaan darurat, pada saat kamar mesin tidak dilayani secara langsung atau tidak ada yang jaga dikamar mesin ,
maka mualim jaga memberitahu pada masinis jaga mengenai adanya
hal yang tidak beres di kamar mesin,
tandanya berupa alarm dan tulisan pada panel (audio
& visual) pada panel
monitor.
Hal tersebut mengharuskan kita untuk
melakukan pembongkaran/pelepasan, pembersihan,
pengecekan, pengete s-an, dan lain-lain, sebagaimana mestinya. Hal-hal yang harus diperiksa pada peralatan
kontrol otomatis dapat dilahat pada tabel di bawah ini.
Tabel
13. Gangguan Pada
Sistem Kontrol Elektrik Dan Cara Mengatasinya
Gangguan
|
Cara Mengatasinya
|
Komponen rusak terkena air
|
Ganti dan hindari terkena air
|
Terbakarnya semikonduktor
|
Ganti sesuai dengan kapasitas
|
Terbakarnya kondensor
|
Ganti sesuai dengan kapasitas
|
Terbakarnya transformer
tegangan dan arus
|
Ganti, sesuaikan dengan tegangan
dan arus listrikyang tersedia
|
Putus hub jalur listrik
|
Sesuaikan dengan daya listrik
|
Patahnya spring/p egas
|
Ganti dan gunakan dengan ukurannya
|
Koil relay yang korsleting, putus
|
Ganti dan isolasi instalasi
kelistrikan tidak bocor
|
Kerusakan limit
switch dan micro
swit |
Ganti dan sesuaikan ukurannya
|
Putusnya kawat resistor
|
Ganti dan periksa sumber
kelistrikannya |
Kerusakan pada timer
|
Ganti dan aturlah sesuai kebutuhan
|
Kerusakan tuas geser
|
Ganti sesuai kebutuhan
|
Rusaknya sikat pada motor,
kendor dan komutator yang kotor
|
Bersihkan atau ganti sesuai
kebutuhan
|
Tabel 14. Gangguan Pada Sistem Kontrol Hydrolik Dan Cara
Mengatasinya
Gangguan
|
Cara Mengatasinya
|
Kebocoran sistem perpipaan
|
Periksa dan perbaiki kebocoran
|
Tenaga yang dihasilkan berkurang
|
Periksa kebocoran (minyak
hidrolik kurang) dan tambah minyak hidrolik
|
Keakuratan daya (out put) kurang
|
Periksa motor/ pompa hidrolik,
sesuaikan dayanya |
Handle/tuas patah/rusak
|
Ganti
dan sesuaikan letaknya atau
ganti yang rusak |
Respon kurang cepat
|
Periksa sistem hidro
lik, bersihkan
kotoran yang menyumbat.
Perpipaan bocor, perbaiki.
Minyak hidrolik kurang, tambah
kapasitasnya. |
Tekanan minyak hidrolik tidak
terkontrol (Monometer rusak) |
Ganti monometer dan sesuaikan
tekanannya |
Delievary valve aus/rusak
|
Perbaiki atau ganti sesuai dengan
ukurannya |
Ada udara dalam sistem hidrolik
|
Buang udara yang ada didalam
sistem hidrolik
|
Tabel 15. Gangguan Pada Sistem Kontrol Pneumatik Dan Cara
Mengatasinya
Gangguan
|
Cara
Mengatasi
|
Tekanan
udara kurang
|
Periksa tabung/botol udara, isi
kembali sesuai tekanannya.
dengan kapasitas kompresor udara.
|
Kebocoran sistem perpipaan
|
Periksa dan perbaiki kebocoran
|
Tenaga yang dihasilkan berkurang
|
Periksa kebocoran/ udara kurang dan tambah sesuai tekanannya.
|
Keakuratan daya (out put) kurang
|
Periksa
motor penggerak, sesuaikan dayanya.
Adanya air pada sistem minyak
hidrolik, ganti minyak hidrolik |
Handle/tuas patah/rusak
|
Ganti dan sesuaikan letaknya
|
Respon
kurang cepat
|
Periksa sistem perpipaan, perbaiki
kebocoran
Periksa relay valve, bersihkan
kotoran yang
menyumbat.
Tekanan udara kurang, tambah
|
Delievary
valve rusak
|
Ganti
dan sesuaikan
|
Tekanan udara tidak terkontrol
(Monometer rusak) |
Perbaiki atau ganti sesuai dengan
tekanannya |
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium